Selasa, 29 Maret 2011

TERNYATA DIA PERGI - [part 2]

saat wanita itu membuka daun pintu yang seakan telah usang itu, berdiri seorang sosok laki² separuh baya, dengan rambut agak ikal,berkumis tipis dan berbadan kira² 173 cm, rambut ikalnya sedikit lusuh dan hampir tidak kelihatan karena di guyur huajn lebat itu, pakaiannya bsah kuyup dan wajahnya juga terlihat lusuh akibat terpaan huajn dan juga angin yang sangat kencang.. wanita tadi langsung memeluk wajah sang pria itu dan menangis... "cepat pak lihat ma²" kalimat yang singkat itu terlontar dengan terbata-bata dari mulut wanita itu.. tanpa ada balasan dari celotehan wanita tadi si pria itu langsung bergegas masuk ke dalam kamar kecil tempat para wanita itu berkumpul.. 
sebuah pelukan hangat yang terkesan dingin akibat huajn itu di berikan pria itu pada wanita yang sedang merintih tadi, "kuat ma..... kuat" para wanita yang berkumpul tadi pun mengambil posisi yang tepat untuk memberi suatu yang bisa dikatakan pertolongan cuma², "bapak akan panggilkan bidan ya" dlaam isak tangis itu si pria mengatakan hal itu tetapi tiba² wanita itu berkata " gak usah, dia hanya nunggu bapak nya bukan bidanny".

selang 10 menit berlalu kejadian itu, hingga isak tangis pun makin membludak... tiba² teriakan kencang terdengar dari wanita yang merintih tadi hingga terdengar sebuah isak tangin kecil yang kedengarnya mungil dan lucu ternyata dia telah  datang.... haru biru pun kembali tercermin dalam di dalam rumah itu, tetapi kali ini berbeda,, senyum-senyum kecil di balut airmata terlihat dari wajah-wajah wanita itu termasuk pria itu..
setelah kelahiran anak itu baru lah seorang bidan datang ke dalam rumah yang bisa di kategorikan gubuk itu.. hingga sang bidan berkata "DIA LAKI-LAKI", tak bisa di bayangkan betapa senangnya para wanita dan termasuk pria paruh baya tadi, hingga doa pun terpanjat dalam hati pribadi mereka, senyum, tawa, gembira seakan mengidupakan suasana rumah itu yang tadinya terlihat lusuh dari setiap sudut ruangan.. tak terkecuali pria itu, mungkin inilah mimpi terbesar pria itu yang mendambakan adanya seorang laki-laki baru di dalam keluarga ini yahhh mungkin sebagai teman berantem nya, becanda, atau lebih spesisfik sebagai penerusnya. terlihat jelas saat si bayi mungil itu pun di bersihkan tawa selalu terpancar dari mulut pria itu tak henti² nya ucapan syukur juga.
                                                                     ...............................................
hari² pun terlalui, kembali aktivitas di tekuni di dalam rumah itu, tapi sekarang terlihat asing, ada aktivitas baru yang membuuat para anggota rumah gubuk itu menjadi sedikit lebih sibuk, yaitu mengurus seorang bayi tapi terlihat senyum bahagia dalam setiap aktivitas yang mereka lakoni, hari-hari terus berjalan sembari usia bayi tersebut menghitung bulan masih, kesibukan pun tetap ada, ada hal berbeda dari tingkah pria tadi, yang sebelumnya terlihat jarang memberikan sebuah ciuman kecil kepada keempat anak wanitanya saat pergi mengais rejeki dengan sebuah motor butut yang terlihat telahj berumur sangat tua kini, setiap harinya hal itu telah berubah.. senyum, ciuman, tawa telah dia berikan setiap harinya.....
                                                            ....................................
september 1993
kini usia si anak laki² itu telah 1 tahun 2 bulan..semua masih terlihat biasa, cara dan tingkah para anggota keluarga pun tetap saja biasa, hingga suatu hari,saat si ayah itu berangkat menjalankan aktivitasnya terlihat begitu berseri terpancar di wajahnya yang terliaht semakin lama semakin tua.. :)) tapi ada yang berbeda si bayi tak terlihat bahagia, isak tangis yang terlonatr seakan melarang pria tadi tuk pergi beraktivitas tak terkecuali wanita yang berumur 6 tahun yang pada saat itu duduk di bangku sekolah dasar, dia merenggut dan melarang sang ayah tuk pergi hingga sebuah amarah pun memuncakd ari ibu nya dan melemparkan sebuah pukulan dari sebatang ranting bambu hingga mengenai wajah si anak tersebut(sampai sekarng masih meninggallkan bekas luka).
tapi apa.... si pria tadi tetap harus pergi tuk mengais rezeki, tuk mencukupi kebutuhan para anggota keluarganya...
hingga siang hari si anak lelaki tadi terus menangis.. ntah apa yang gerangan yang terjadi, dan seketika terdengar sebuah ketuk pintu yang kedengarnya begitu keras dan irama yang cepat...si ibu pun bergegas membuka, ternyata seorang laki-laki separuh baya yang memang sudah di kelan oleh ibu itu, ternyata laki-laki itu adalah kerabat kerja dari suami si ibu..
"bu.. bapak..bapak..." sedikit terbata-bata 

"kenapa bapak " cetus si ibu dengan rasa penasaran...
tak ada jawab.. hingga laki-laki itu menarik tangan ibu dan langsung pergi dengan cepat menggunakan sebuah motor yang tidak lain adalah milik keluarga kami.
si anak kecil itupun tinggal dalam keadaan tak jelas di rumah itu tanpa ada yang melihatnya hanya berguling, tengkurap itu yang bisa dia perbuat di rumah itu..
hingga sesampainya di lokasi tempat si ayah bekerja
ternyata si ayah telah terlentang lemah di sebuah kamar kecil, entah apa yang terjadi semua tak ada yang menegtahui, termasuk para rekan kerja. wajah si ayah terlihat pucat dingin bahkan sebagaina anggota tubuhnya tidak berfungsi, 
"bapak kenapa "" ucap si ibu sambil menangis...
tapi tak ada balasan, hanya titik2 air mata yang keluar dari sisi kelopak mata ayah, terlihat dari wajahnya ingin sekali dia mengucapkan sepatah dua kata tapi begitu sulit baginya..
tanpa pikir panjang ibu memerintahkan para orang mencarikan ambulans dan segera ayah dilarikan ke rumah sakit terdekat, ternyata para medis tak bisa berbuat apa hingga aayh harus di rujuk ke rumah sakit di medan dan hanya ibu yang pergi. sedangkan kami berliam harus megurus diri sendiri di rumah, kaka tertua yang sedang duduk di bangku SMP yang menjadi kepala rumah tangga sesaat dia yangmengurus semua kebutuhan kami, termasuk AKU "bayi laki-laki tadi ", yang pada saat itu aku masih memerluakn asupan ASI, hingga aku pun harsu emndapatkan asi dari orang lain yaitu ibu tetangga rumah kami, sungguh menyedihkan .. bis di tafsirkan, pada waktu itu hanya tangsi dan doa yang menyelimuti rumah kecil kami, dan berharap atas kesembuhan ayah..
rabu 8 september 1993
sebuah ambulans yng bertuliskan RSU.Dr.Pringadi Medan memasuki lokasi tempat tinggal kami, mama yang telah di angakt keluar dari mobil akibat tidak sadarkan diri dan di baringkan di kamar, sedangankan AYAH... ya Tuhan.... Dia telah menjadi sebuah jasad yang tak bernyawa yang hanya di balut oleh kain PUTIh.. tangis yang tak akan bisa terhapuskan lagi terbersik dari kaka2 aq.. dan juga para keluarga, tetangga dan orang sekitar.
begitu cepat, tanpa pesan, itu;ah yang terjadi..hanya terasa sesaat.. hingga kami sadar, saat itu kami telah kehilangan pahlawan kami, laki2 yang kami banggakan.. apalgi aku.. begitu sulit mengenali sosok itu,bahklan tak bisa sama sekali, hanya cerita dari cerita yang bisa aku himpun menajdi suatu deskripsi tentang dia..
setalah kepergian ayah yang meninggalkan seribu tanya dalam benak mama, kehidupan keluarga kami pun terbalik 360 derajat, mama yang dulu nya begitu baik dan ramah juag selalu memberikan perhatian pada kami.. kini berubah menajdi sosok yang kejam, garag bak seorang macan yang kelaparan.
hinggaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa

                                  .................................BERSAMBUNG........::>> PART 3





1 komentar:

  1. based on true story...sedih...haru...sabar ya...semua itu ada hikmah nya...
    cerita udah bagus, ada beberapa kata yang keslip
    *mungkin ngetik nya sambil kejar target kali ya?
    hahahaha...

    BalasHapus