Mungkin saya bukan orang yang lihai bahkan pandai. saya juga bukan
seorang aktivis perempuan yang sangat peka terhadap
permasalahan-permasalahan dalam kajian feminis. Tapi malam ini saya
ingin memberikan pemahaman kepada orang yang membaca ini nantinya.
pemahaman yang saya berikan hanyalah sebuah bentuk ketidaknyamanan saya
ketika melihat fakta-fakta sosial yang terjadi di masyarakat umum.
ketidaknyamanan itu muncul ketika saya mulai tertarik mempelajari kajian
gender, yang kebetulan di tawarkan di mata kuliah jurusan saya
(baca:Antropologi) . Ketertarikan ini di barengi ketika saya membaca
beberapa buku yang berbaur gender. awalnya saya sangat heran bahkan
membaca berulang-ulang buku-buku ini, karena begitu banyaknya hal yang
selama ini saya dan orang (beberapa) anggap sesuatu kewajaran dan
keharusan ternyata suatu kesalahan dan bentuk tindakan diskriminasi.
siapa yang terdiskriminasi dan siapa yang mendiskriminasi ?
secara
umum yang menjadi banyak mengalami diskriminasi adalah kaum perempuan
dan pelaku diskriminasi adalah laki-laki. indikator dari kata-kata yang
saya ucapkan di atas saya ambil dari perspektif permasalahn gender. Tapi
hal yang paling mengherankan dalam benak saya adalah banyak
perempuan-perempuan yang tidak merasa didiskriminasi bahkan seolah-olah
melakukan pembiaran. saya tidak bisa secara tepat menyimpulkan mengapa
hal ini terjadi , tapi saya mencoba menganalisis ketidaksadaran
perempuan-perempuan kebanyakan.
1. Kurangnya pendidikan gender
yang di berikan kepada perempuan2 terutama perempuan-perempuan yang
tidak mengecap dunia pendidikan
2.menganggap bentuk tindakan itu merupakan suatu kodrat yang sudah di tetapkan
3.Begitu
kuatnya doktrin yang sudah di tanamkan dan melekat di dalam benak
perempuanm-perempuan bahwa segala tindakan ini adalah suatu kelegalan
dalam kehidupan
4.Merasa nyaman di perlakukan seperti itu analisis
ke 4 itu jika di interpretasi lebih dalam, menurut saya bukan suatu
bentuk rasa nyaman tetapi pemaksaaan biar menjadi nyaman dan lata
belakang yang menimbulkann rasa itu adalah doktrin yang sudah di anggap
sebuah keharusan memaksa perempuan untukl menyamankan kan diri dengan
keadaan itu, agar terhindar dari cela masyarakat, keluarga dll.
jika
di atas saya sudah menjelaskan bahwa perempuan lah yang sering
mengalami diskriminasi dari kajian gender, maka sekarang saya mencoba
memberikan penjelasan mengapa hal itu bisa terjadi.
mungkin kita semua memahami apa yang sering disebut dengan patriarki.
PATRIARKI
adalah sebuah ideologi yang menciptakan adanya pihak yang mendominasi
dan di dominasi, dimana yang mendominasi menempati kelas tertingga di
banding pihak yang didominasi. secara umum yang mendominasi adalah kaum
laki-laki sedangkan yang berada di kelas nomor dua adalah kaum
perempuan. patriarki juga menyatakan secara tegas bahwa laki-laki lebih
tinggi dari perempuan ; perempuan harus di kontrol oleh laki-laki,
perempuan adalah bagian dari milik laki-laki. dengan demikian,
terciptalah kontruksi sosial yang tersusun sebagai kontrol atas
perempuan dan laki-laki berkuasa atas hal tersebut.
mengapa
patriarki bisa terjadi ? pertanyaan ini butuh penjelasan yang lebih
panjang.. dan tidak saya jelaskan pada malam ini, karena saya hnya
ingin memberikan kesadaran kepada perempuan-perempuan dimanapun berada
agar mereka lebih sadar akan nasib yang mereka alami.
Secara
kultural, budaya patriarki memberikan legitimasi terhadap diskriminasi
yang di alami oleh perempuan . legitimasi itu bertumpu pada sistem nilai
dan ideologi yang berfungsi untuk menegakkan kultur dalam kehidupan
masyrakat. ideologi kultural secara hegemonis berfungsi untuk menjaga
keberlangsungan suatu sistem pengetahuan dan kebenaran yang di ciptakan
oleh kaum dominan yang tidak lain adalah laki-laki . budaya ini di
berikan penyangga yang bisa memperkuat kebenaran yang di kontruksi oleh
laki-laki yaitu mulai dari keluarga, agama, negara, pendidikan,politik
dan birokrasi, hukum ,media massa . dalam kaitanya dengan gender tadi,
penyangga ini bekerja mengkontruksi CITRA, MITOS,SOSOK, serta SISTEM
KONTROL pada tataran struktur makro serta terefleksi dalam relasi
kekuasan secara interpersonal.
begitu banyak bentuk
ketidakadilan yang seberanya di alami oleh perempuan tanpa sadar tetap
di pertahankan perempuan tanpa mempertanyakan mengapa dan mengapa ? ini
lah bentuk diskriminasi yang secar umum di lakukan oleh laki-laki
terhadap perempuan.. laki-laki merasa bahwa perempuan adalah barang dan
bagai boneka yang bisa di atur dan bahkan di jadikan seperti apa sesuai
permintaan laki-laki
1. Daya produktif perempuan.
Laki-laki
mengotrol produktivitas perempuan di dalam dan di luar rumah tangga,
dalam kerja bayaran. Didalam rumah tangga, Perempuan memberikan semua
pelayanannya kepada suami dan anak. Diluar rumah, laki-laki mengontrol
kerja perempuan dengan berbagai cara. salah satunya dengan pemilihan
jenis pekerjaan yang oleh laki-laki di anggap cocok dengan perempuan.
2. Laki-laki mengotrol daya reproduksi perempuan
Dalam
banyak masyarakat, perempuan tidak memiliki kebebasan dalam menentukan
jumlah anak yang diinginkan dan waktu untuk melahirkan anak. hal
tersebut berada di tangan laki-laki sebagai pengambuil keputusan
3. SEKSUALITAS PEREMPUAN
Laki-laki
mengatur gerak perempuan dalam mengendalikan seksualitas, reproduksi
laki-laki selalu bersikap egois dalam tindakan seksual. dimana perempuan
tidak pernah bisa menikmati puncak seksualitasnya karena perempuan
hanya di jadikan objek pemuas dan objek seksual bagi laki-laki. Hal ini
berhubungan dengan tindkan yang di kontruksi oleh laki-laki yaitu suatu
tindakan sirkumsisi (penyunatan) terhadap alat kelamin perempuan.
tradisi ini di kontruksi di dalam agama agar menajdi suatu legitimasi
sehingga merasa tidak bisa di bantah. dan hal ini di kontruksi yang
tidak lain adalah laki-laki
4. HARTA BENDA
laki-laki
mengotrol harta milik dan sumber daya ekonomi lain dengan jalan sistem
pewarisan DARI LAKI-LAKI KE LAKI-LAKI. meskipun dalam hal ini perempuan
mendapat bagian, tetapi tidak sebanding dengan laki-laki. hal ini di
legitimasi dan di dukung kontruksi yang di bentuk laki-laki sebagai
penguasa dalam hukum adat dll
5. BERPAKAIAN
laki-laki
mengatur perempuan dalam pemilihan berpakaian, laki-laki mempunyai
andil sebagai penguasa unutk mengurusi pakaian perempuan . perempuan
harus menutup aurat sedangkan laki-laki tidak pernah di atur dalam
berpakaian oleh perempuan. hal ini di kontruksi oleh laki-laki dalam
tafsir agama
6. Proses biologis
proses bilogis yang
tidak bisa di hindari dan yang sudah merupakan kodrat di jadikan
laki-laki sebagai bentuk penindasan terhadap perempuan dalam pemenuhan
hak-hak emosi keagamaan. ketika perempuan mengalami menstrurasi yang
tidak lain adaalh sebuah prosen wajar dan biolgis, tetapi laki-laki
melarang perempuan untuk melakukan ritual keagamaan ( untuk beberapa
agama). tetap saja hal ini di perkuat dengan legitimasi agama yang tidak
lain di bentuk oleh laki-laki .
masih banyak bentuk ketidakadilan terhadap perempuan yang semuanya di kontruksi oleh laki-laki dalam budaya patriariki.
tapi
permasalahan yang mendasar apakah semua perempuan menyadari ini ??
apakah dengan kondisi kesadaran, mereka sadar dengan segala bentuk
tindakan ini ?
mengapa kita terkhusus perempuan tidak
mempertanyakan hal-hal sepele ini kepada orang tua ketika ada sebuah
moment dimana perempuan menjadi kelas kedua dan terbelakang di banding
laki-laki.?
memang, pada akhirnya kita juga akan menemukan
jawabannya, dengan tegas nya orang tua pasti menjawab "sudah hukumnya,
seperti itu", "ya karena kamu perempuan dan dia laki-laki" , "karena
sudah dari sananya" .. tapi apakah jawaban itu cukup menjawabn
pertanyaan itu ? saya fikir tidak, karena jawaban itu tidak akan
menjawab pertanyaan itu tetapi malah menimbulkan pertanyaan baru ..
hal
yang sangat saya pribadi harapkan kepada kita semua terkhusus
perempuan-perempuan,cobalah bangkit dan sadar dari doktrin yang sudah di
tanamakan dalam pikiran anda, yaitu doktrin penindasan yang tidak lain
korbannya adalah anda sendiri.. sadar lah dan gunakan akal sehat anda.,
mari kita berjuang dalam mencapia titik keseimbangan peran antara
laki-laki dan perempuan . mari kita menggapai kemerdakaan yang
sesungguhnya bagi kaum-kaum perempuan..
tulisan ini hanya
bentuk keprihatinan dan kepedulian saya terhadap kaum-kaum perempuan
yang tidak menyadari penjajahan yang mereka alami secara tidak sadar
maupun sadar. ketika kita hanya menyakini doktrin dan semua perkataan
maka kita tidak berniat mencari kebenaran. mulai sekarang mari lah kita
mengkritisi sedikit demi sedikit segala hal, baru kita bisa
mempercayainya danmenyakininya..
SALAM
HARI HARI PEREMPUAN INTERNASIONAL
08 MARET 2012