Selasa, 25 Oktober 2011

LAPORAN PRASERASEHAN KE X (PADANG)


LAPORAN  KEGIATAN ACARA PRaSERASEHAN JKAI KE X
DI KOTA SAWAHLUNTO-SUMATERA BARAT
UNIVERSITAS ANDALAS
MINGGU 2 OKTOBER 2011
Acara Pra-Serasehan ke X ini tidak dilangsungkan di universitas andalas, panitia ( Universitas Andalas) merujuk tempat di kota wisata di sumatera barat yaitu Sawahlunto.ketika delegasi sampai di universitas andalas dan dipersilahkan mandi sejenak dan membuang lelah setelah itu ada 2 bus universitas andalas telah menunggu dihalaman FISIP UNAND pada saat itu jam menunjukan pukul 15.20 Perjalan dari padang ke sawahlunto memakan waktu ±3 jam, tetapi karena pada saat itu ada perbaikan infrastruktur padang-sawahlunto maka perjalanan pun memakan waktu 4-5 jam.
Ketika sampai di Kota Sawahlunto waktu telah menunjukan pukul 19.10 WIb, gemerlap lampu-lampu kota menyambut kedatangan kami,infrastruktur sawahlunyo yang tertata rapi dan sedemikan rupa membuat kekaguman tersendiri dalam benak kami, bus terus meluncur kearah utara dan hingga merayap kejalan kecil dan menanjak dna akhirnya meninggalkan keindahan kota sawahlunto yang terang menderang, hingga tiba di sebuah mess yang lebih menyerupai asrama dan sebuah tulisan  yang melekat di sebuah tugu batu panjang yang bertuliskan “ Sarana Kegiatan Belajar” Kota sawahlunto. Di tempat ini lah kegiaatan acara Pra-Serasehan kali ini berlangsung, tempat ini merupakan sebuah lokasi tempat kegiatan belajar para siswa-siswi sekolah yang ada di swahlunto,tempat ini juga di lengkapi dengan ruang kantor,ruang belajar, ruang makan, ruang istirahat atau tidur (kamar), lapangan bola basket dan yang terakhir ada Aula pertemuan. Tetapi selama kegiatan pra-serasehan ruangan yang kami gunakan hanya ada 4 ruangan yaitu ruang makan, aula, kamar dan ruang panitia.
Saat tiba disana panitia langsung menuntun delegasi untuk memilih ruangan/kamar masing-masing, kamar untuk delegasi terrbagi menjadi 2 asrama yaitu asrama putrid untuk delegasi putrid yang diberi nama asrama Flamboyan dan asrama putra untuk delegasi laki-laki dengan nama asrama Angrek. Tiap asrama memiliki 6 kamar dan tiap kamar memiliki 3 tempat tidur dengan model bertingkat sehingga 1 kamar asrama di huni oleh 6 delegasi. Delegasi USU putri (Berty,Harni,Dea,Amy,Putri,Dina,Maria) memilih kamar pertama, sedangkan Delegasi USU yang putra (Batara,Deni,Omri,Dika) memilih kamar no 2, tentunya di asrama berbeda. Kedua asrama berbentuk huruf “L” dan tepat di sudut siku-siku 90ยบ ada ruangan makan.
Tepat pukul 20.30 setelah delegasi mengemas barang masing-masing dan juga telah selesai mandi panitia mengundang para delegasi menuju ruang makan untuk makan malam pada malam pertama delegasi di suguhkan makanan nasi bungkus yang berisi rending ayam. Di dalam ruang makan dengan ukuran kira-kira 3x5 m² terdapat 2 meja, 1 meja panjang kira-kira sepanjang ruangan makan tersebut dan 1 lagi setengah dari panjang meja pertama, kedua meja di lengkapi dengan kursi plastic dengan susunan berhadap-hadapan dengan jarak antar kursi kira-kira 20 cm.
Makan malam pun berakhir dan jam telah menunjukan pukul 21.30, kemudian delegasi kembali ke kamar masing-masing untuk beristirahat, ada juga delegasi yang berkumpul di luar kamar untuk sekedar sharing, tertawa bersama antar kerabat seluruh Indonesia.
Sebelum tidur panitia mendatangi kamar demi kamar untuk melakukan pengambilan photo dengan berbagai gaya dan aksi untuk di jadikan badge name yang akan di pakai oleh seluruh delegasi dari hari pertama hingga hari terakhir acara dan adegan itupun berakhir para delegasi pun di persilahkan untuk tidur

SENIN, 03 OKTOBER 2011
Mentari belum menampakkan wajah, dingin juga masih menusuk dalam setiap pori-pori kulit para delegasi, tetapi pintu demi pintu sudah di ketuk oleh panitia praserasehan untuk mengambil kembali photo-photo badge name delegasi yang tadi malam belum terambil semua dan sekalian panitia mengumandangkan kepada setiap penghuni kamar untuk mandi dan segera sarapan karena hari ini akan dimulai kegiatan pertama yaitu “SEMINAR SEHARI DI KOTA SWAHLUNTO”.
Tepat pukul 07.00 seluruh delegasi telah berkumpul di ruang makan untuk menyantap sarapan pagi dengan hidangan ada 2 jenis makanan yaitu bubur kacang merah dan lontong, semua delegasi usu pada pagi ini memilih sarapan bubur, mungkin karena bubur nya terlihat lebih menarik dari pada lontong.
Pukul 08.20 WIB dua bus universitas andalas sudah standbay didepan SKB untuk menghantar semua delegasi beserta panitia ke Gedung Kebudayaan Sawahlunto. Pukul 08.50 seluruh peserta seminar telah sampai di kota kota sawahlunto, sebelum memasuki ruangan gedung kebudayaan seluruh delegasi di sambut dengan dentingan dan alunan alat musik khas sumatera barat yang di bawakan oleh mahasiswa dari fakultas sastra universitas andalas, hingga menuju gedung kebudayann dan seluruh delagasi di persilahkan memasuki ruangan seminar sembari menandatangi daftar hadir dan pemberian naskah seminar oleh panitia.
Pukul 09.00 WIB Pembukaan acara seminar pun di mulai dengan penyambutan tarian khas sumatera barat oleh mahasiswi antropologi andalas diikuti oleh pemberian cendarmata oleh walikota sawahlunto kepada tiap-tiap delegasi dan delegasi dari usu di wakilkan oleh berty manurung. seminar sehari kali ini di bagi menjadi 2 bagian yang pertama seminar yang di bawakan langsung oleh Walikota sawahlunto dengan topic “Strategi Pengembangan Parawisata Sawahlunto Dalam Dinamika Otonomi Daerah”,pada sesi ini walikota menyampaiakn bagaiaman strategi dna kinerja pemerintahan sawahlunto menyulap kota hantu menjadi kota parawisata terkemuka di sumatera barat, sesi ini berlangsung dari pukul 10.00-12.30 WIB.
Pukul 12.30 hingga 13.30 seluruh peserta seminar di ajak untuk istirahat, makan dan juga sholat bagi kerabat yang beragama muslim. Makan siang dengan nuansa “take self” ini di iringi dengan persembahan perttunjukan alat musik tradisional sumatera barat oleh mahasiswa fak.sastra univ.andalas.
Pukul 13.30-15.30 acara seminar sesi kedua di lanjutkan kembali, kali ini di bawakan langsung oleh 4 orang pembicara dengan topic yang berbeda.
1.      Strategi Lokal Melawan Budaya Global oleh Prof.Dr.Nursyirwan Efendi ( Guru Besar Antropologi Universitas Andalas)
2.      Strategi Pengembangan Parawisata Sumatera Barat oleh Drs. Burhasman.MM ( Kepala Dinas Budaya dan Parawisata Provinsi Sumatera Barat )
3.      Pengaruh Dan Peran Adat Minangkabau Dalam Pengembangan Parawisata Di Era Otonomi Daerah oleh H.Epi Radisman,DT.Paduko Alam,SH ( Ketua III LKAAM Sumatera Barat).
Tepat pukul 15.30 seminar sehari ini pun selesai dan di ikuti dengan istirahat sejenak oleh seluruh peserta dan selanjutnya seluruh delegasi usu di ajak oleh kerabat dari universitas andalas untuk berkeliling kota sawahlunto dengan berjalan kaki, dimulai dari situs pariwisata statsiun kereta api, selanjutnya ke pabrik batu batu bara yang sudah tidak berfungsi lagi. Acara kunjungan ini berlangsung ± 1,5 jam. Ketika jam telah menunjukan pukul 17.00 maka seluruh delegasi dna panitia kembali ke penginapan ( SKB ) dan tepat pukul 17.30 sampai di penginapan tersebut dan tiap-tiap delegasi di arahkan oleh panitia untuk mandi, sholat dan juga ada yang istirahat sejenak. Pukul 18.30 kembali delegasi di undang untuk makan malam bersama dan kegiatan ini pun berakhir pukul 19.00. setelah makan malam berakhir seluruh delegasi di undang ke aula untuk acara temu rama peserta, pada acara ini seluruh delegasi memperkenalkan diri masing-masing dan acara ini di akhiri dengan nyanyi bersama tepat pukul 21.00 seluruh delegasi memasuki kamar masing-masing untuk istirahat.
Malam itu terlihat sedikit sekali peserta yang berkeliaran di luar kamar, karena semua peserta tengah sibuk mempersiapkan makalah mereka masing-masing yang akan di presentasekan besok oleh setiap perwakilan delegasi. Tidak terkecuali delegasi dari usu yang tengah berembuk pada malam itu di kamar delegasi pria usu untuk mendiskusikan makalah yang akan di bawakan dan pada saat itu awalnya delegasi usu ingin mengangkat tema “pengembangan Pakpak barat dalam dinamika otonomi daerah” yang walaupun pada akhirnya tema itu dig anti karena kesepakatan seluruh delegasi usu karena kurang sesuai dengan tema praserasehan kali ini.



SELASA, 4 OKTOBER 2011
Seperti biasa pukul 06.00 panitia sudah menggedor pintu kamar demi kamar untuk memerintahkan supaya bergegas mandi dan juga sarapan, tetapi ada hal yang bertambah pada pagi ini, panitia tidak hanya memerintahkan hal itu tetapi juga meminta softcopy makalah masing-masing delegasi. Pagi ini delegasi usu masih sibuk membuat power point makalah karena judul yang kami angkat sebelumnya telah berganti menjadi “Strategi Pengembangan Parawisata Danau Toba Dalam Dinamika Otonomi Daerah”, karena menurut kami judul ini yang lebih berkenaan dengan tema praserasehan tahun ini. Panitia telah 2 kali bolak balik memasuki kamar putri delegasi usu untuk meminta softcopy tersebut hingga akhirnya kami mengatakan kepada panitia bahwa kami akan menyerahkan ketika nanti di aula.
Pukul 07.30 seluruh delegasi berbondong-bondong ke ruang makan utnuk sarapan pagi, seperti biasa , sepiring lontong hangat selalu menanti di pagi hari selama di penginapan.
Jam telah menunjukan pukul 08.30 dan ini tandanya seluruh delegasi harus wajib memasuki ruang aula untuk persiapan seminar presentase makalah masing-masing, dan tepat pukul 09.00 seminar pun dimulai yang di awali presentase dari universitas udayana bali seiring berjalannya waktu kegiatan dan juga serangkaian kegiatan istirahat sperti cooffe break ketika jam telah menunjukkan pukul 15.30 maka delegasi usu pun di panggil untuk mempresentasekan makalah, usu dipanggil setelah sebelumnya ada empat universitas yang sudah presentase. Perwakilan dari usu adalah Dea (sebagai moderator ), Dika ( sebagai pemakalah ), Berty ( Sebagai penjawab pertanyaan) dan yang terakhir Deny ( sebagai penjawab pertanyaan ). Disini delegasi usu mempresentasekan bagaimana strategi pembangunan pariwisata danau toba yang berada di bawah naungan 7 kabupaten.
Jam telah berputar menuju ke angka 4 dan seluruh peserta seminar di anjurkan untk kembali ke kamar untuk mandi dan juga istirahat sejenak dan tepat jam 17.00 seminar kembali di lanjutkan karena masih ada delegasi yang belum presentase hingga menuju makan malam tepat jam 20.00 seminar akhirnya selesai dan seluruh peserta kembali keruang makan utnuk makan malam bersama dan setelah itu kembali ke kamar untuk tidur dan ada juga yang berkumpul di luar untuk berbincang-bincang satu dengan yang lain.
RABU, 05 OKTOBER 2011
Rutinitas berulang kembali terjadi yaitu aktivitas menggedor kamar oleh panitia  untuk mengingatkan peserta mandi dan selanjutnya sarapan seluruh aktivitas ini berlangsung selama ± 2 Jam. Hari ini kegiatan selanjutnya tidak di laksanakan di penginapan karena hari ini adalah kegiatan penelitian lapangan yaitu penelitian di Desa Rantih Kec Talawi dan berada di kota sawahlunto. Penelitian kali ini berjudul pengamatan potensi wisata Desa Rantih dan juga harapan masyarakat Desa Rantih terhadap potensi wisata itu. Penelitian ini pun dibagi menjadi 4 kelompok, pembagian dilakukan oleh sekjen JKAI yaitu saudara Natan Tebai yang berketepatan pada saat itu satu-satunya delegasi dari universitas cendrawasih. Ada pun pembagian kelompok penelitian yang pertama meneleiti potensi wisata dari segi kuliner, yang kedua dari segi wisata alam, yang ketiga potensi budaya dan yang terakhir adalah kerajinan tangan & industri..yang ada di desa itu. Tiap kelompok terdiri dari 10-11 orang, Seluruh delegasi usu di pencar ke dalam tiap-tiap kelompok.

, bus univ.andalas telah standbay menunggu kami didepan Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) tempat kami menginap. seakan bus itu melambai-lambaikan tangan nya tuk memanggil kami mengambil posisi di dalam tubuh sang bus itu, hingga kami pun merespon ajakan itu dengan berlari kecil.tepat pukul 08.00 WIB perjalanan pun dimulai, Tempat yang kami tuju pun akhirnya sampai, sebuah desa kecil yang masih sangat natural jika dipandang sekilas, aliran sungai yang menggoda tuk bermain air, sapaan bambu-bambu yang menghelakan angin sepoi-sepoi membuat kami merasa berada di sebuah lubuk ketenangan.
Saat turun dari bus ketika itu jam menunjukan pukul 09.00 WIB, peserta tidak di perbolehkan langsung melangkahkan kaki ke arah desa yang dibatasi sebuah jembatan itu, kami di perintahkan menunggu beberapa menit yang kami tidak tahu apa tujuannya. hingga akhirnya kami pun di ajak tuk berjalan beriring-iringan dan diluar dugaan kami telah di sambut di luar sana dengan bunyian alat-alat musik khas desa ini yaitu talempong yang sangat menggugah hati. informan-informan yang seharusnya kami hormati malah lebih menghormati kami dengan sambutan yang menurut kami sangat luar biasa, dan di penghujung jalan kami, sebuah tenda yang didirikan di tengah sawah bekas padi yang telah di panen pun menyambut kami dan disana para penetuah kampung, dosen dan kepala parawisata kota sawahlunto juga telah berdiri berjajar dan menjulurkan tangannya ke depan untuk menyambut kami dengan sebuah salaman selamat datang.
hal yang paling membuat kami kagum ketika di tengah-tengah tenda itu telah tersedia talam-talam besar yang berisi nasi, lauk dan juga buah yang di tenteng para ibu-ibu desa itu dan mereka disebut "bundo kanduang".
dengan antusiasnnya mereka mempersembahkan talam-talam yang berisi santapan lezat itu ketengah-tengah kami Sebelum melahap makanan ini, kepala ada acara yang kami lewati yang pertama penyampaian maksud dan tujuan kami datang kedesa ini oleh sekjen JKAI kaka natan tebai dari univ.cendrawasih papua, selanjutnya kata sambutan dari kepala desa yang menjelaskan sekilas tentang kampung ini dan menjelaskan arti talam-talam ini, menurut kepala desa yang mengawakili warga dan para bundo kanduang di desa ini, talam-talam yang berisi nasi, lauk, sayur dan buah ini merupakan suatu tradisi penyambutan tamu, upacar adata dan juga pesta kota yang mereka sebut dengan nama "DULANG" dan makan bersama itu mereka sebut dengan "MAKAN BEJAMBAH"
pukul 12.00 WIB makan bejambah pun di mulai, tidak terlepas rasa lapar yang menghantui kami pun langsung melahap makanan dalam talam-talam besar itu, awalnya kami menduga bahwa isinya sama ternyata tidak, talam satu dengan yang lain bervariasi yang sama hanya lah nasi putihnya dan beberapa buahnya, ketika kami menayakan arti perbedaan dalam penjamuan itu, salah seorang bundo kanduang pun berkata "itu adalah kesepakatan, disini mereka mengkreasiakan dan memamerkan makanan khas desa ini yang begitu banyak, jadi mereka berembuk terlebih dahulu apa yang akan di persembahakan tiap-tiap orang", setelah rasa kenyang menerpa , selanjutnya ada yang pergi sholat dan ada juga yang tinggal di tenda untuk beristirahat.
Penelitian pun dimulai ketika jam telah menunjukan pukul 13.30, penelitian ini di berikan waktu selama 3 jam dan setiap kelompok yang telah di bagi tadi di berikan 3 orang guide yang di ambil dari pemuda desa tersebut, penelitian pun berlangsung dan semua peserta melakukan aktivitas penelitian sesuai judul penelitian masing-masing.
Tepat pukul 16.00 WIB semua peserta penelitian kembali ke tenda dengan membawa hasil penelitian masing-masing kelompok dan saat di tenda semua peserta di persilahkan istirahat dan juga aktivitas lain sementara panitia mempersiapkan lampu di tenda dan juga perlengkapan lain untuk pemutaran film documenter desa rantih.
Pukul 18.30 kembali lagi masyarakat Rantih menjamu para peserta untuk makan malam sembari menonton film documenter desa rantih dan juga film lain hingga pukul 21.00 acara ini berakhir yang di akhiri dengan acara poto bersama masyrakat rantih dan tidak lupa juga panitia membangun sebuah tugu kenang-kenangan dari JKAI di desa rantih tersebut. Pukul 22.15 delegasi dan peserta sampai di penginapan untuk beristirahat.
KAMIS,06 OKTOBER 2011
Hari ini adalah ahri terakhir di sawahlunto karena besok akan segera kembali ke padang bahkan ada sebagian delegasi yang langsung kembali kedaerah nya masing-masing. Seperti biasa jam 06.00- 08.00 adalah kegiatan Mandi, dan juga sarapan, setelah itu kegiatan pertama hari ini adalah persiapan rapat kerja JKAI yaitu pada jam 08.00-09.00 selama persiapan rapat JKAI, seluruh delegasi berada di aula untuk menyusun hasil penelitian masing-masing kelompok yang di rangkum menjadi 1 hasil penelitian untuk tiap kelompok yang nantinya di presentasekan dan di serahkan kepada sekejen JKAI dan nantinya hasil itu di serahkan kepada Wakil Walikota Sawahlunto untuk pengembangan parawisata desa rantih tersebut.
Jam 09.00 WIB rapat kerja JKAI pun di mulai hal yang di bahas disini adalah yang pertama penentuan tempat serasehan ke IX yang kemudian universitas padjadjaran terpilih menjadi tuan rumah serasehan ke IX, selanjutnya adalah pelaporan hasil kinerja tiap-tiap divisi wilayah kepada sekjen JKAI dan yang terakhir adalah himbauan kepada seluruh delegasi untuk ikut serta dalam pembuatan jurnal antropologi se-indonesia, dengan cara pengiriman tulisan-tulisan mahasiswa antropologi di setiap universitas kepada pengelolah jurnal yang di berikan tanggung jawab kepada delegasi dari universitas gajah mada Jogjakarta. Rapat di akhiri tepat pukul 12.30 WIB karena waktunya untuk istirahat dan sholat dan juga makan, setelah itu jam 14.00 WIB rapat kembali di lanjutkan tetapi tidak secara formal karena ini hanya mengisi waktu kosong saja dengan berbincang-bincang dan juga acara games sederhana.
Ketika tepat pukul 17.30 WIB seluruh delegasi dipersilahkan untuk mempersiapkan pakaian karena panitia akan mengajak seluruh delegasi ke water boom sawahlunto yang merupakan salah satu tempat kunjungan wisatawan ketika berada di sawahlunto. Jam 18.00 WIB delegasi sampai di waterboom, sesampai disana seluruh delegasi berekspresi. Ada yang mandi, photo-photo dan sebagainya, setelah selesai mandi seluruh delegasi di perintahkan untuk bersiap-siap menuju kediaman Wakil Walikota Sawahlunto untuk menghadiri makan makan bersama beliau. Jam 20.00 seluruh delegasi sampai di kediaman Wakil Walikota dan di halaman telah tersedia meja dan juga kursi yang tertata rapi untuk menyambut delegasi, acara makan malam di awali dengan hiburan dari seorang biduan dilanjut dengan sambutan dari Wakil Walikota dan juga Sekjen JKAI diikuti oleh Dosen Antropologi Universitas Andalas dan juga hiburan dari beberapa delegasi dan selanjutnya pemberian cendramata dari setiap delegasi,kepada penyelenggara praserasehan tahun ini.  tetapi pada malam itu delegasi USU tidak memberikan cenderamata apapun karena tidak adanya dana yang diperoleh delegasi dari Jurusan Antropologi USU, bahkan keberangkatan semua delegasi hanya mengharapkan kocek masing-masing (dibawah akan kami lampirkan pengeluaran), dan kekeurangan dana delegasi di inisatifkan dengan penjualan majalah FOLKS hasil karya mahasiswa antropologi 2008. Rasa malu dan sedih sangat di rasakan oleh semua delegasi daru USU saat itu, bagaimana tidak melihat semua delegasi memberikan cenderamata, ketika dipanggil perwakilan dari USU hanya bisa memberikan sisa majalah folks sebanyak 24 buah dan yang lebih mirisnya, delegasi USU mendapat cenderamata yang lebih bisa di kategorikan berkesan  sedangkan USU hanya bisa memberikan majalah sisa yang tidak habis terjual. Wajar saja, semua delegasi itu bisa memberkan cendramata karena seperti informasi yang kami terima bahwa delegasi seperti Universitas Airlangga, Universitas Padjadjaran, Universitas Indonesia dan yang lain mendapat cucuran dana dari jurusan mereka di universitas yang mereka duduki, sedangkan dari USU, sepeser pun kami tidak mendapatkan apa-apa, pada hal bisa di katakanan ini bukan keperluan 11 delegasi semata tetapi ini juga keperluan dan kebutuhan pengembangan Atropologi USU itu sendiri. keyang di akhiri dengan bernyanyi dan photo bersama. Pukul 21.00 delegasi kembali ke penginapan untuk acara selanjutnya yaitu acara terakhir dari panitia yaitu malam kekerabatan. Acara puncak ini dimulai pukul 21.30 yang di buka dengan penyampaian ucapan terimaksih dari tiap-tiap delegasi dan selanjutnya persembahan sebuah tarian totem dari mahasiswa universitas andalas dan kemudian tarian dari mahasiswa universitas airlangga Surabaya dan selanjutnya acara bernyanyi bersama mengelilingi api unggun  dan berlangsung hingga pukul 03.00 dini hari yang akhirnya semua peserta beranjak ke kamar masing-masing untuk beristirahat.

JUMAT, 07 OKTOBER 2011
Hari ini semua peserta dan juga panitia terlambat bangun pagi karena sebagian tidur terlalu larut. Pagi ini aktivitas semuanya sudah bebas dan semua delegasi sudah bersiap-siap mengumpulkan pakaian masing-masing, karena hari ini semua peserta juga panitia akan meninggalkan sawahlunto. Sembari menunggu bus datang menjemput seluruh delegasi mengambil kesempatan untuk photo bersama, saling tukar almamater, nomor handpone dan sebagainya.
Pukul 12.00 bus pun telah bersedia untuk menghantar pulang apanitia ke universitas andalas-padang . tetapi kali ini panitia terlebih dahulu pulang sedangkan delegasi tidka langsung meluncur ke padang tetapi berhenti di tanah datar untuk melihat-lihat objek wisata disana. Seperti kata pepatah sekali mendayung dapat dua pulau. Jadi semabri pulang ke padang bus berhenti di Kec.Tanah Datar untuk memperkenalkan objek wisata di kota ini. Di kota Tanah Datar objek wisata lebih berbasis situs sejarah dan kebudayaan. Seperti makam raja-raja, dan rumah minangkabau yang sedang proses pembanguanan dan kunjungan terakhir adalah kantor dinas kebudayaan dan pariwisata Tanah Datar dan disana seluruh delegasi mendengarkan ceramah dari walikota tanah datar dan juga kepala dinas kebudayaan tanah datar sembari di sajikan sebuah penganan makanan khas daerah itu .. semacam lemang yang terbuat dari beras merah, kegiatan ini di akhiri dengan photo bersama Walikota dan Kepala Dinas Kebudayaan Tanah Datar. Tepat pukul 18.30 bus pun bergerak menuju kota Padang dan tepat pukul 21.30 delegasi tiba di Kota Padang.


Tabel Rincian Pengeluaran Delegasi.
JENIS PENGELUARAN
JUMLAH
TOTAL (11org)
Ongkos pergi & pulang
@ Rp 350.000
Rp 3.850.000
Tambahan Biaya Makan di setor kepanitia

@ Rp 100.000

Rp 1.100.000
Sumbangan Kpd Kerabat Udayana ketika berkunjung ke Medan

@ Rp 50.000

Rp    550.000
Biaya makan di jalan saat keberangkatan
( 3 X makan )

@20.000 x 3

Rp    660.000
Biaya makan pulang saat di bus ( bersama 2 kerabat Udayana) menjadi 13 orng *makan 3 x



@20.000 x 3


Rp    780.000
                                                Total     :      Rp 6.940.000
Sumber Dana Delegasi :
1. Teken list                                                                        Rp 200.000
2.penjualan majalah folks 26 tapi panitia hanya membayar    Rp 150.000              +
                                                                                                Rp 350.000
Rp 6.940.000 – Rp 350.000 = Rp 6.640.000
( berasal dari 11 orang delegasi)
*biaya makan berdasarkan biaya yang di tentukan oleh RM, karena harga-harga disana sangat melonjak tinggi seperti pada saat berhenti di kota nopan.                              

Kamis, 13 Oktober 2011

BERHARAP ENGKAU KEMBALI

entah sudah berapa lama ini berlalu, detik, menit, jam, hari , minggu, bulan bahkan tahun sudah kujalani semuanya tanpa mu. bahkan aku berhasil berkompromi pada perasaan dan juga TUhan Q, tuk merelakan mu.. tapi sekarang, rasanya aku tak bisa terima lagi keputusan Q itu sangat Q harus sendiri tanpa mu..
ketika kepolosan mewarnai hidup Q, nuansa² cinta darimu yang membuat Q semakin berwarna, ketika keganjilan yang menerpa ku, untaian² nada cinta mu yang menggenapkan hingga sebuah padu asmara..
tapi sadarkan kw, terlalu cepat engkau berlalu dari keindahan kita berdua, hanya sekejap Q merasakan indahnya cinta bersama mu, seakan tak ada salah engaku berlalu dari warna-warni hidup Q..
BUkan Q tak terima semua itu, bukan Q tak merelakan mu.. tapi yang Q tak bisa kenapa waktu begitu cepat ? kenapa TUhan tak ingin melihat qt lebih lama bersama ?.
terkadang keadilan dari Tuhan Q dan Tuhan mu berlaku curang... dia membiarkan aq menggapai mimpi indah sendiri, menerpa angin maalm sendiri, bahkan bernubuat kata² cinta sendiri.. 
13 Bulan.. ? seluruh hidup Q dan hidup mu bersatu, banyak cerita, lara, canda qt padu jadi sebuah butir² cerita hidup kita. bahagia sudah pati milik qt berdua, derita sudah pasti menjadi musuh yang kita serang dengan kekuatan cinta kita...
hingga akhirnya engkau pergi bersama Tuhan mu dan tega meninggalkan Q disini...apa ini ? segala suka dan cerita indah itu engkau ubah menjadi isak tangis dan air mata ..... hari-hari yang Q jalani pun hanya tinggal menyusun puing² bayangan masa lalu kita saja.. awalnya aq tak sanggup, hingga aqkhirnya Q tersadar kw tak akan kembali, sekarng rasa tak sanggup menghampiri ku lagi.. Q ingin kw disini lagi..
lihat lah Q sekarang, insan yang kw taburi cinta dulu, menjadi pribadi yang egois, bahkan hampir tak ingin mengenal cinta lagi, insan yang lain mendapat kecewa dari Q, krna selalu terasingkan karena hanya banyangmu yang ada, yang lain kecewa karena ulah ku ingin mencari yang sama sperti mu...
salah kah aq ? tapi sadarkan engkau, bahwa dirimu tak bisa tergantikan.. kw yang mengajari semua cinta ini.. tapi kw membiarkan kan Q merangkai sendiri tanpa mu :'(
saat ini, jika Tuhan Q memberikan Q 1 permintaan.. q ingin kw di pulangkan ke pangkuan Q, ntah sampai kapan aq berharap dirimu menjelma lagi ke hidup Q.. 
lihatlah Q.. insan yang dulu kw tabur senyum, kini hanya menabur lara dan ketidak iklasan...
kebaikan dan keiklasan yang dulu engaku ajarkan kini menjadi sebuah kejahatan bak sebuah monster yang ingin menerkam, itu ulah mu.. aq tak bisa bersikap sama kepad orng lain yang tidak sperti mu :'(
liahtlah .. sekarang q menjadi seorang mosnter,, bukan lagi pribadi yang engkau kenal ... tapi semua itu karena tak ada yang sperti mu... 
kembali lah... Sujud pada pad Tuhan mu sayang di alam sana.. minta engkau dipulangkan, karena ada insan lemah di bumi ini yang membutuhkan dentingan²-an kasih sayang mu .. :'(
kembali.. kembali lah


Rabu, 12 Oktober 2011

AIR TERJUN BIKAN


Awal kedatangan kami ke desa ini adalah, utnuk menggenapi agenda kegiatan acara Pra-serasehan Jaringan Kekerabatan Antropologi Se-Indonesia yang di adakan pada tanggal 3-6 oktober 2011 lalu, yang bertepatan tahun ini univ.andalas menjadi tuan rumah dan panitia menetapkan lokasi acara di Sanggar Kegiatan belajar sawahlunto, dan kunjungan ini merupakan hari ke 2 dengan judul agenda adalah penelitian lapangan. sebelum nya saya akan jelaskan dulu bahwa Pra-serasehan JKAI tahun ini mengangkat tema "strategi pembangunan parawisata dalam dinamika otonomi daerah", dan hal ini lah yang mendorong kegiatan ini di lakukan di sawahlunto, karena di sumatera barat kota ini merupakan salah satu kota wisata.
tepat selasa 4 oktober 2011, pagi itu panitia sudah lalulalang dari kamar ke kamar untuk membangunkan para peserta praserasehan tahun ini yang terdiri dari 13 universitas di indonesia, dan mereka mengetuk pintu demi pintu tidak terkecuali dengan pintu kamar kami, mereka mengomandokan agar kami bergegas mandi dan masuk ke ruang makan tuk sarapan karena hari ini akan melakukan kegiatan penelitian lapangan.
setelah semua peserta selesai sarapan, kami di ajak berkumpul di aula untuk membagi kelompok menjadi 4 kelompok, yang tiap kelompok terdiri dari 11-12 orang dan pada saat itu, saya mendapat bagian kelompok 2 dengan judul penelitian "tanggapan masyarakat dan harapan masyarakat tentang wisata ALAM" di desa yang akan kami kunjungi, sejenak saya berfikir, ini merupakan judul yang pasti sangat menarik.
rapat pun di akhiri, bus univ.andalas telah standbay menunggu kami didepan Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) tempat kami menginap. seakan bus itu melambai-lambaikan tangan nya tuk memanggil kami mengambil posisi di dalam tubuh sang bus itu, hingga kami pun merespon ajakan itu dengan berlari kecil. perjalanan pun dimulai, sang sopir bus yang bisa saya prediksikan usianya kira-kira 50 tahun itu ternyata sangat berjiwa muda, melihat kami bosan di dalam bus itu dia membuang kebosanan kami dengan memutar lagu-lagu yang lagi nge hitz dikalangan kami, suasana pun menjadi sedikit ricuh, karena penyakit anak muda sekarang pun keluar yaitu mengikuti lirik demi lirik lagu yang terputar dari tape kecil sang sopir.
Tempat yang kami tuju pun akhirnya sampai, sebuah desa kecil yang masih sangat natural jika dipandang sekilas, aliran sungai yang menggoda tuk bermain air, sapaan bambu-bambu yang menghelakan angin sepoi-sepoi membuat saya merasa berada di sebuah lubuk ketenangan.
saat turun dari bus, peserta tidak di perbolehkan langsung melangkahkan kaki ke arah desa yang dibatasi sebuah jembatan itu, kami di perintahkan mnunggu beberapa menit yang saya tidak tahu apa tujuannya. hingga akhirnya kami pun di ajak tuk berjalan beriring-iringan dan diluar dugaan kami telah di sambut di luar sana dengan bunyian alat-alat musik khas desa ini yaitu talempong yang sangat menggugah hati. sempat terbersik di benak saya dan mungkin juga yang lain begitu ramahnya kah masyarakat disini ?, informan-informan yang seharusnya kami hormati malah lebih menghormati kami dengan sambutan yang menurut saya sangat luar biasa, dan di penghujung jalan kami, sebuah tenda yang didirikan di tengah sawah bekas padi yang telah di panen pun menyambut kami dan disana para penetuah kampung, dosen dan kepala parawisata kota sawahlunto juga telah berdiri berjajar dan menjulurkan tangannya ke depan untuk menyambut kami dengan sebuah salaman selamat datang. 
hal yang paling membuat saya kagum ketika di tengah-tengah tenda itu telah tersedia talam-talam besar yang berisi nasi, lauk dan juga buah yang di tenteng para ibu-ibu desa itu dan mereka disebut "bundo kanduang".
dengan antusiasnnya mereka mempersembahkan talam-talam yang berisi santapan lezat itu ketengah-tengah kami, hingga sempat terekam oleh ku, seorang ibu sampai terjatuh ketika mebawa piring-piring kaca itu.
tanpa saya sadari talam-talam tadi telah bertambah banyak, kira-kira ada 10 talam pada hari itu.
Sebelum melahap makanan ini, kepala ada acara yang kami lewati yang pertama penyampaian maksud dan tujuan kami datang kedesa ini oleh sekjen JKAI kaka natan tebai dari univ.cendrawasih papua, selanjutnya kata sambutan dari kepala desa yang menjelaskan sekilas tentang kampung ini dan menjelaskan arti talam-talam ini, menurut kepala desa yang mengawakili warga dan para bundo kanduang di desa ini, talam-talam yang berisi nasi, lauk, sayur dan buah ini merupakan suatu tradisi penyambutan tamu, upacar adata dan juga pesta kota yang mereka sebut dengan nama "DULANG" dan makan bersama itu mereka sebut dengan "MAKAN BEJAMBAH"
makan bejambah pun di mulai, tidak terlepas rasa lapar yang menghantui kami pun langsung melahap makanan dalam talam-talam besar itu, awalnya saya menduga bahwa isinya sama ternyta tidak talam satu dengan yang lain bervariasi yang sama hanya lah nasi putihnya dan beberapa buahnya, ketika saya menayakan arti perbedaan dalam penjamuan itu, salah seorang bundo kanduang pun berkata "itu adalah kesepakatan, disini mereka mengkreasiakan dan memamerkan makanan khas desa ini yang begitu banyak, jadi mereka berembuk terlebih dahulu apa yang akan di persembahakan tiap-tiap orang", masalah kuliner ini menjadi judul penelitian kelompok 1. tanpa di sadari saya telah makan 2 piring dengan lauk rendang, urap, semur jengkol, kerupuk jengkol, emping, ikan sambal dan banyak lagi, hingga rasa kenyang pun menerpa.

Desa Rantih, kecamatan Talawi, kota sawahlunto-sumatera barat, itulah nama desa yang sangat ramah ini, masyarakat yang begitu terbuka dan penuh senyum keramahan, alam yang asri dan alami, infrastuktur yang masih belum tersentuh aspal secara keseluruhan dan dekorasi desa yang sangat sederhana dan minimalis.
acara isi perut pun berakhir, hingga akhirnya kami beranjak dari tempat dan melakukan hal yang seharusnya kami lakukandi desan indah ini, yaitu meneliti.
tiap-tiap kelompok di berikan guide 3-4 orang guide/kelompok, dan kelompok saya mendapatkan 3 guide pemuda desa yang sangat ramah dan terbuka namanya Ilham, Radit dan Ahmad. mereka bertiga pun membawa kami ke arah Timur desa yang mereka katakan ada sebuah air terjun yang sering sekali di kunjungi orang ketika hari libur. nama air terjunnya "AIR TERJUN BIKA", di perjalanan rasa penasaran pun memuncak, hingga saya coba mulai pertanyaan kepada ilham kenapa nama itu yang di ebrikan kepada air terjun yang katanya bertingkat 2 itu, dengan sigap ilham pun menjawab bahwa itu disebabkan kan di daerah air terjun dulu banyak sekali Ikan karena dalam bahasa miangkabau iakn di sebut bikan, pemberian nama yang sangat masuk akal.
Sepanjang jalan yang kami tempuh, medan-medan menuju air terjun sangat lah menantang, jembatan kayu kecil, menyebarang sungai, melompat lubang, melewati pohon-pohon tumbang dan juga semak-semak kecil yang membuat leher gatal, waktu yang kami tempuh kurang lebih 1 1/2 jam dari desa rantih menuju air terjun bikan. sepanjang jalan saya bertanya sedikit demi sedikit kepada ke tiga guide kami secara bergantian, ketika melawati sebuah jalan setapak yang di pinggir sebelah kirinya ada pipa biru dari besi yang memanjang dan di sebelah kanan ada kolam-kolam yang saya menduga itu kolam bekas penangkaran ikan. saya pun bertanya pada adit, apa fungsi pipa-pipa itu, dan ternyata itu adalah aliran air dari pegunungan yang menjadi sumber kehidupan masyarakat rantih yang di gunakan sebagai penyumpalian air minum dan juga kebutuhan lainnya dan kolam itu memang benar kolam-kolam ikan yang tidak berfungsi lagi karena para warga kehabiasan modal tuk penangkaran ikan nila, mas dan lele dan hal ini lah yang merupakan salah satu yang menajdi harapan mereka kepada pemerintah sawahlunto, karena apabila itu di wujudkan maka ketertarikan wisatan datang ke air terjun ini akan semakin meningkat, karena ketika mereka melewati jalan ini maka mereka akan terkesima melihat ulah-ulah para ikan-ikan dikolam.
sebenarnya air terjun di desa ini ada 5 tetapi kali ini kami hanya meneliti air tejun bikan saja, karena di hambat masalah waktu penelitian kami yang hanya di beri 4 jam, dan air terjun ini yang lebih sering di kunjungi para wisatawan karena medan yang lebih menantang dan juga memicu adrenalin.
harapan lain yang sempat saya tangkap dari guide kami adalah pemabungan pondok di daerah air terjun sebagai tempat berisitirahat, sebenarnya sudah ada pondok kecil dan sederhana di daerah air terjun tapi masih satu dan itupun sudah mulai rusak dan harapan yang lain adalah perbaikan sedikit medan menuju air terjun bikan, kata sedikit perlu saya tanyakan lagi, kenapa sedikit ? bukan kah jalan ini begitu parah ?, dan tanya itupun terjawab oleh salah satu guide kami yaitu ilham, karena jika medan ini diperbaiki secara keseluruhan dan yang nantinya sangat gampang dilalui, maka air terjun bikan tidak lagi sebagi objek wisata alam yang menantang, karena para pengunjung dan juga para wisatawan pun lebih menyukai tantangan seperti ini, dan karena areal air terjun juga sering di gunakan sebagai kegiatan arum jeram dan juga perkemahan jadi harus tetap terlihat natural, masuk akal menurut saya. 
tanpa terasa kami pun sampai di air terjun yang sudah kami nanti-nantikan, rasa kagum terhadap sang Pencipta yang pertama kali terbersik di benak, begitu indahnya air terjun tiingkat dua ini dan begitu alaminya hingga lamunan itu pun di bangunkan oleh percikan-percikan air yang mengundangku tuk bermain bersamanya, tapi ketiak aku lihat di sekitar air terjun sangat memprihatikankan, keindahan air terjun tercoreng oleh tumpukan kayu-kayu yang di selimuti lumpur, hingga saya pun bertanya apakah tidak ada yang mengurus ini ? mendengar tanggapan dari ilham bahwa setiap harinya ada jadwal yang di buat kepala desa yaitu setiap ahrinya ada 5 pemuda yang membersihkan ini yang di pekerjakan secara sukarela, tapi saya heran jika setiap hari mereka membersihkan kenapa sekotor ini ? kata sukarela juga menggugah pertanyaan, apakah mereka mau ? ya mereka mau kok bang, saya juga dapat giliran, cetus adit yang sedang duduk di kayu pondok yang hampir ambruk sambil menghisap sebatang rokok sempoerna di mulutnya, hingga tiba-tiba dia melanjutkan celotehnya "tapi kadang-kadang kami gak nyampe bang, karena jauh dan capek", hingga sebuah kesimpulan pun saya tarik, kata sukarela tidak bisa di berlakukan terhadap pekerjaan seprti ini yang memakan tenaga ekxtra ketika perjalanan dan juga butuh tenaga ketika membersihakan.
sejenak saya menutup dan pertanyaan-pertanyaan saya, dengan membasahi seluruh tubuh kecil saya dan baju yang masih melekat dengan rintikan air terjun bikan, lepas, sejuk, airnya seakan membuang seluruh lelah saat perjalan yang panjang tadi, bahkan membuat ku sedikit terlupa dengan masalah-masalah kecil dlam hidup. dan kelegaan pun bukan hanya saya rasakan sendiri, taman-teman yang lain juga tidka mau kalah dengan melemparkan tubuh mereka kedalam genangan air yang menjadi tumpukan rintikan air terjun bikan itu.
waktu akhirnya memaksa kami tuk mengakhiri kelegaan itu, hingga kami harus kembali pulang ke desa, karena yang lain juga telah menunguh kami disana, sesampai didesa tidak lupa kami mengganti pakaian yang telah kami persiapkan di tas kami. makan malam juga telah menyambut kami dengan lauk rendang khas desa rantih, sembari makan kami di suguhkan dentingan-dentingan alat musik yang sangat merdu oleh masyarakat desa rantih dan juga di akhir acara kami di berikan sedikit wawasan dengan pemutaran film dokumenter tentang desa rantih dan sebuah film memilukan tentang kisah seorang laki-laki pemburu babi hutan yang di kemas dalam bahasa minangkabau.
hingga kami pun harus meninggalkan desa mungil yang raamh ini dengan acara poto bersama dan juga salam-salaman, tidka lupa kami meninggalkankan kenang-kenangan berupa TUGU atas nama JKAI dan seluruh delegasi universitas yang menghadiri acara pra-serahsehan tahun ini.
desa rantih yang indah, ramah , bersahabat dan terbuka .. masyarakat yang beradat, bersantun dan berbudaya sangat terbuka membuat rasa berat hati utnuk meninggalkan desa ini.. hingga waktu pun mengakhiri dengan kami memasuki bus yang menghantar kami kembali ke SKB...

Minggu, 09 Oktober 2011

TUGAS PENGANTAR STATISTIK SOSIAL


TUGAS PENGANTAR STATISTIK SOSIAL


http://antropologi-usu.org/admin/gambar/41800_225649114905_2944364_n.jpg








EDISON F.SWANDIKA BUTAR-BUTAR
100905015






DEPARTEMEN ANTROPOLOGI SOSIAL
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2011



DATA AWAL:
60 50 48 45 55 40 47 56 66 72 65 45 55 50 89 55 45 43 54 34 45 54 50 50 65 45 55 75 67 54 65   45 55 54 43 35 44 55 67 46 48 67 56 45 45 55 76 44 41 45
DATA DI URUTKAN :
34 35 40 41 43 43 44 44 45 45 45 45 45 45 45 45 45 46 47 48 48 50 50 50 50 54 54 54 54 55 55 55 55 55 55 55 56 56 60 65 65 65 66 67 67 67 72 75 76 89
Dit :
1.      Banyak kelas
2.      Interval kelas
Jawab :
1.      Banyak kelas
Dik : n = 50
K= 1+3,3 X Log n
K= 1+3,3 X Log 50
K= 1+3,3 X  1,693
K= 1+ 5,5869
K= 6,5869
K= 7
2.      Interval Kelas
I=  Nilai Max – Nilai Min
       Banyak kelas ( K )
=  89 – 34
        7
= 55/7
= 7,8
= 8

Sabtu, 08 Oktober 2011

ANALISIS FUNGSI² MANAJEMEN PT.INDOFOOD MENURUT PARA AHLI


Adapun fungsi-fungsi manajemen PT.Indofood adalah sebagai berikut :
Fungsi Manajemen PT. Indofood
1.      Planing (Perencanaan)

INDOFOOD
Production Planning (PP) / Perencanaan Produksi menggunakan SAP
Indofood (http://www.indofood.co.id), adalah perusahaan
pemroduksi mie instant terbesar didunia, dengan 14 pabrik
termasuk di Indonesia sendiri. Perusahaan, yang juga
beroperasi di China dan Nigeria menjual lebih dari 8 miliar
paket mie instant tiap tahunnya. Disamping beberapa variasi porduk antara lain snack, kecap, bumbu penyedap, makanan bayi dan soft drink.
Cakupan bisnis perusahaan Indofood dan peningkatan pasar kedepannya membuat
Enterprise Resource Planning (ERP) merupakan faktor penting dalam kesuksesan
perusahaan. Gunawan Samahita, Chief Information and Knowledge Officer Indofood,
menjelaskan “Perbedaan varian dari mie instant harus berisi bumbu yang tepat yang di produksi oleh Food Ingredient Division (FID).

Setiap divisi harus menyesuaikan rencana produk (Production Plans) mereka sehingga
akan selalu tersedia segala jenis bumbu yang dibutuhkan oleh berbagai varian dari
mie instant. Pada waktu yang sama, mereka harus menjaga agar persediaan digudang
seminimal mungkin. Hanya aplikasi ERP yang dapat membuat hal itu dapat diatur dan
dijadwalkan dengan sebaik mungkin.

Dari Perencanaan dan Kontrol Produksi, melalui kebutuhan peramalan dan inteligensi
bisnis, Indofood mempercayakan SAP R/3 sebagai solusi ERP, SAP Advance Planner
and Optimizer (SAP APO) sebagai solusi Supply Chain Management (SCM) dan
mySAP Business Intelligence dengan SAP Business Information Warehouse (SAP
BW)

2. Organizing (Struktur Organisasi)

Struktur organisasi perusahan merupakan struktur organisasi fungsionalsanstaff. Salah satu alat bagi pemimpin untuk mencapai tujuan perusahan adalahadanya organisasi yang baik, dalam arti sesuai dengan kebutuhan perusahaan.Setiap organisasi yang dilaksanakan selalu berhubungan dengan strukturorganisasi yang dibentuk agar menciptakan suatu pola dapat mempertinggiefisiensi kerja, sehingga organisasi bertujuan untuk menciptakan hubungan baik antara setiap bagian dari kelompok kerja tersebut. Sebelum membicarakanmasalah bidang operasi PT. Indofood Sukses Makmur Tbk Tanjung Morawa,terlebih dahulu penulis gambarkan struktur organisasi perusahaan gunamemberikan gambaran lebih jelas tentang kegiatan perusahaan ini sebagai berikut:



3. Direction (Pengarahan)

Pengarahan adalah suatu proses untuk menumbuhkan semangat (motivation) pada karyawan agar dapat bekerja keras dan giat membimbing mereka dalam melaksanakan rencana untuk mencapai tujuan yang efektif dan efesien. Melalui pengarahan , seorang manajer menciptakan komitmen mendorong usaha-usaha yang mendukung tercapainya tujuan . Ketika gairah keraja karyawan menurun seorang manajer segera mempertimbangkan alternatif untuk mendorong kembali semangat kerja mereka
dengan memahami factor penyebab turunnya gairah kerja.

4. Leadership (Kepemimpinan)

Leadership adalah proses dimana seorang individu mempengaruhi anggota-anggota
kelompok lainnya untuk pencapaian tujuan kelompok/organisasi
Salah satu upaya pemimpin untuk menggerakan para staf agar dapat bekerja sesuai dengan rencana dan ke- bijakan pimpinan, adalah dengan memberikan pengarahan.
Dalam memberikan pengarahan agar dapat efektif, diperlukan teknik-teknik yang tepat, sehingga dapat menge- nai sasaran dan mencapai tujuan yang diinginkan. Tiga hal yang berhubungan dengan pengarahan,
yaitu : Pemotivasian, Kepemimpinan dan Komunikasi.

5. Motivation (Pemotivasian)

Pemotivasian adalah upaya yang dilakukan oleh
pimpinan dalam rangka mengarahkan segala sumber daya dan potensi manusia (tenaga kerja/karyawan) agar dapat be- kerja secara produktif, sehingga dapat mencapai dan mewu- judkan tujuan yang telah ditetapkan.

Pemberian motivasi dapat dilakukan melalui bebe-
rapa hal :
1) Memberikan imbalan jasa (upah dan gaji) yang
layak, dan tepat waktu kepada karyawan;
2) Memberikan tugas pekerjaan yang jelas, adil dan sesuai dengan bidang, keahlian/ketrampil- an dan kemampuan karyawan;
3) Memberikan insentif (penghasilan tambahan) berupa honor, tunjangan, hadiah dan sebagai- nya kepada karyawan berdasarkan prestasi dan hasil kerjanya;
4) Membuka selebar-lebarnya kepada karyawan untuk berpartisipasi dalam memajukan perusa- haan. Kemudian, sekecil apapun partisipasi yang disumbangkan karyawan, tetap diperhati- kan dan dihargai selayaknya;
5) Mendorong dan membantu setiap karyawan da-
lam pengembangan karir, melalui tugas belajar diklat, penataran, magang dan sebagainya,
yang selanjutnya dilakukan promosi jabatan;
6) Memberikan pengakuan dan penghargaan beru- pa pujian langsung, surat penghargaan, bintang jasa, kenaikan gaji, memberikan uang/tunjang- an pembinaan, hadiah dan sebagainya kepada karyawan yang menunjukan prestasinya;
7) Menciptakan suasana yang nyaman, aman dan sehat dalam bekerja, sehingga para karyawan merasa betah berada di tempat kerja. Upaya ini dilakukan antara lain menyediakan sarana dan peralatan kerja yang cukup/memadai, mencipta- kan lingkungan kerja yang bersih, nyaman, aman dan indah

6. Controlling (Pengawasan)

Pengawasan (Controlling, Evaluating)merupa kan
fungsi manajeman yang kelima setelah perencanaan, motivasi,
pengorganisasian dan pengarahan. Apabila rencana sudah
disusun dan ditetapkan, kemudian dilaksanakan dengan pengorganisasian yang rapi dan digerakan dengan baik dan tepat, maka sudah barang tentu proses manajemen sudah hampir mendekati finish dengan membuahkan hasil yang gemilang. Namun, sejauh mana hasil yang dicapai, berapa banyak kendala-kendala yang ditemui, adakah kesalahan adakah penyelewengan dan sebagainya, untuk mengetahui
semua ini maka diperlukan tindakan pengawasan

7. Reporting (Laporan)

Reporting dalam manajemen berupa penyampaian perkembangan atau hasil kegiatan atau pemberian keterangan mengenai segala hal yang bertalian dengan tugas dan fungsi-fungsi kepada pejabat yang lebih tinggi, baik secara lisan maupun tulisan sehingga dalam menerima laporan dapat memperoleh gambaran tentang pelaksanaan tugas orang yang memberi laporan.

8. Forecasting (Ramalan)

Peramalan ( forecasting ) adalah kegiatan mengistemasi apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang. Peramalan diperlukan karena adanya perbedaan kesenjangan waktu ( timelag ) antara kesadaran akan dibutuhkannya suatu kebijakan baru dengan waktu pelaksanaan kebijakan tersebut. Apabila perbedaan waktu tersebut panjang, maka peran peramalan begitu penting dan sangat dibutuhkan, terutama dalam penentuan kapan terjadi suatu sehingga dapat dipersiapkan tindakan yang perlu dilakukan.
Metode peramalan akan membantu dalam mengadakan pendekatan analisa terhadap tingkah laku atau pola dari data yang lalu, sehingga dapat memberikan cara pemikiran, pengerjaan dan pemecahan yang sistematis dan pragmatis, serta memberikan tingkat keyakinan yang lebih besar atas ketepatan hasil ramalan yang dibuat.

9. Evaluasi (Penilaian)

Evaluasi adalah keseluruhan kegiatan pengumpulan data dan informasi, pengolahan, penafsiran, dan pertimbangan untuk membuat keputusan. Evaluasi adalah kegiatan atau proses untuk mengukur dan selanjutnya menilai sampai dimanakah tujuan yang telah dirumuskan sudah dapat dilaksanakan. Evaluasi adalah proses memahami atau memberi arti, mendapatkan dan mengkomunikasikan suatu informasi bagi petunjuk pihak-pihak pengambil keputusan. Secara rinci dapat disampaikan.

10. Analisa

Manajemen merupakan suatu proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian SDM dalam rangka pencapaian tujuan organisasi. Manajemen sumberdaya manusia adalah suatu proses menangani berbagai masalah pada ruang lingkup karyawan, pegawai, buruh, manajer dan tenaga kerja lainnya untuk dapat menunjang aktivitas organisasi atau perusahaan demi mencapai tujuan yang telah ditentukan. Istilah personalia, personel atau kepegawaiaan mengandung arti keseluruhan orang-orang yang berkerja pada suatu organisasi. Dengan demikian manajemen personalia adalah manajemen yang menitikberatkan perhatiannya kepada soal-soal pegawai atau personalia di dalam suatu organisasi.

Tujuan-tujuan MSDM meliputi: Tujuan Organisasional, Tujuan Fungsional, Tujuan Sosial, Tujuan Personal. Fokus utama manajemen Sumber Daya Manusia (SDM) adalah memberikan kontribusi pada suksesnya organisasi. Kunci untuk meningkatkan kinerja organisasi adalah dengan memastikan aktivitas SDM mendukung usaha organisasi yang terfokus pada produktivitas, pelayanan dan kualitas.

Aktivitas manajemen Sumberdaya Manusia meliputi perencanaan dan analisis sdm, kesetaraan kesempatan bekerja, perekrutan/staffing, pengembangan sdm, kompensasi dan keuntungan, kesehatan, keselamatan dan keamanan kerja, hubungan tenaga kerja dan buruh / manajemen Analisis terhadap laporan keuangan perusahaan, sangat penting perannya digunakan oleh manajemen perusahaan sebagai bahan dasar sebelum mengambil sebuh keputusan keuangan perusahaan. Dari melakukan analisis terhadap laporan keuangan, manajemen dapat melihat dimana kondisi perusahaan yang sebenarnya dipasar. Dalam melakukan analisa, manajemen dapat menggunakan berbagai macam cara, namun yang paling mudah adalah dengan melakukan analisis rasio keuangan perusahaan.
Begitu pentingnya peran analisa laporan keuangan, maka sanat menarik apabila dilakukan penelitian mengenai seberapa penting peran analisa laporan keuangan perusahaan dalam pengambilan keputusan keuangan perusahaan. Metode yang dilakukan dalam penulisan artikel ilmiah ini dilakukan dengan menggunakan study literatur terhadap PT Indofood Sukses Makmur, Tbk.


Fungsi-fungsi manajemen yang di terapkan oleh PT.Indofood ini adalah di kemukan oleh 2 ahli sekaligus untuk fungsi manajemen poin  1,2,3,4,,6 dikemukan oleh “Luther Gullick” ,
Sedangkan poin 5 dikemukakan oleh Dr. S.P. Siagian, M.P.A  ,
Dan untuk poin 8,9 dan 10 adalah fungsi manajemen yang diterapkan oleh Indofood sendiri.
Untuk poin yang di kemukakan oleh Luther Gullick adalah sebagai berikut :





  • Planning
  • Organizing
  • Staffing
  • Directing
  • Coordinating
  • Reporting
  • Controlling

Di atas telah dijelaskan bagaimana pt.indofood menjalankan fungsi-fungsi manajamen ini .
Dan untuk poin ang di kemukakan oleh  Dr. S.P. Siagian, M.P.A  , adalah :
  • Planning
  • Organizing
  • Motivating
  • Controlling
Yang lebih di tekanan kan adalah “motivasi” dan telah di jelaskan juga di atas bagaiamana perusahaan Indofood menjalankan fungsi-fungsi motivasi itu dalam perusahaan.

Sedangkan poin forecasting,evaluasi dan analisa adalah fungsi manajemen yang diterapkan perusahaan itu sendiri, untuk membantu dan juga lebih mengkomplekskan fungsi-fungsi manajemen dalam tubuh pt.indofood