Kamis, 29 September 2011

TEORI-TEORI KEADILAN

                    TEORI KEADILAN MENURUT PARA AHLI

OLEH
EDISON F.SWANDIKA BUTAR BUTAR
100905015



DEPARTEMEN ANTROPOLOGI SOSIAL
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK 
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2011



1. Teori Keadilan Aristoteles
Dalam buku : nicomachean ethics

keadilan di pahami dalam arti KESAMAAN, Namun Aristoteles membuat pembedaan penting antara kesamaan numerik dan kesamaan proporsional . Kesamaan numerik mempersamakan setiap manusia sebagai satu unit. Inilah yang sekarang biasa kita pahami tentang kesamaan dan yang kita maksudkan ketika kita mengatakan bahwa semua warga adalah sama di depan hukum. Kesamaan proporsional memberi tiap orang apa yang menjadi haknya sesuai dengan kemampuannya, prestasinya, dan sebagainya. 
Lebih lanjut, dia membedakan keadilan menjadi jenis keadilan distributif dan keadilan korektif. Yang pertama berlaku dalam hukum publik, yang kedua dalam hukum perdata dan pidana.keadilan distributif, hal yang penting ialah bahwa imbalan yang sama-rata diberikan atas pencapaian yang sama rata. Pada yang kedua, yang menjadi persoalan ialah bahwa ketidaksetaraan yang disebabkan oleh, misalnya, pelanggaran kesepakatan, dikoreksi dan dihilangkan.
Keadilan distributif menurut Aristoteles berfokus pada distribusi, honor, kekayaan, dan barang-barang lain yang sama-sama bisa didapatkan dalam masyarakat.

2. Teori keadilan John Rawls
Dalam buku : a theory of justice


Teori keadilan Rawls dapat disimpulkan memiliki inti sebagai berikut:
  1. Memaksimalkan kemerdekaan. Pembatasan terhadap kemerdekaan ini hanya untuk kepentingan kemerdekaan itu sendiri,
  2. Kesetaraan bagi semua orang, baik kesetaraan dalam kehidupan sosial maupun kesetaraan dalam bentuk pemanfaatan kekayaan alam (“social goods”). Pembatasan dalam hal ini hanya dapat dizinkan bila ada kemungkinan keuntungan yang lebih besar.
  3. Kesetaraan kesempatan untuk kejujuran, dan penghapusan terhadap ketidaksetaraan berdasarkan kelahiran dan kekayaan.
Untuk meberikan jawaban atas  hal tersebut, Rows melahirkan 3 (tiga) pronsip kedilan, yang sering dijadikan rujukan oleh bebera ahli yakni:
  1. Prinsip Kebebasan yang sama (equal liberty of principle)
  2. Prinsip perbedaan (differences principle)
  3. Prinsip persamaan kesempatan (equal opportunity principle)
3.Teori keadilan dalam filsafat hukum Islam

Gagasan Islam tentang keadilan dimulai dari diskursus tentang keadilan ilahiyah, apakah rasio manusia dapat mengetahui baik dan buruk untuk menegakkan keadilan dimuka bumi tanpa bergantung pada wahyu atau sebaliknya manusia itu hanya dapat mengetahui baik dan buruk melalui wahyu (Allah).
Pada optik inilah perbedaan-perbedaan teologis di kalangan cendekiawan Islam muncul. Perbedaan-perbedaan tersebut berakar pada dua konsepsi yang bertentangan mengenai tanggung jawab manusia untuk menegakkan keadilan ilahiah, dan perdebatan tentang hal itu melahirkan dua mazhab utama teologi dialektika Islam yaitu: mu`tazilah dan asy`ariyah.
Tesis dasar Mu`tazilah adalah bahwa manusia, sebagai yang bebas, bertanggung jawab di hadapan Allah yang adil. Selanjutnya, baik dan buruk merupakan kategori-kategori rasional yang dapat diketahui melalui nalar – yaitu, tak bergantung pada wahyu. Allah telah menciptakan akal manusia sedemikian rupa sehingga mampu melihat yang baik dan buruk secara obyektif

4. Teori keadilan Plato

keadilan adalah diluar kemampuan manusia biasa. Sumber ketidakadilan adalah adanya perubahan dalam masyarakat. Masyarakat memiliki elemen-elemen prinsipal yang harus dipertahankan, yaitu:
  1. Pemilahan kelas-kelas yang tegas; misalnya kelas penguasa yang diisi oleh para penggembala dan anjing penjaga harus dipisahkan secara tegas dengan domba manusia.
  2. Identifikasi takdir negara dengan takdir kelas penguasanya; perhatian khusus terhadap kelas ini dan persatuannya; dan kepatuhan pada persatuannya, aturan-aturan yang rigid bagi pemeliharaan dan pendidikan kelas ini, dan pengawasan yang ketat serta kolektivisasi kepentingan-kepentingan anggotanya.
Dari elemen-elemen prinsipal ini, elemen-elemen lainnya dapat diturunkan, misalnya berikut ini:
  1. Kelas penguasa punya monopoli terhadap semua hal seperti keuntungan dan latihan militer, dan hak memiliki senjata dan menerima semua bentuk pendidikan, tetapi kelas penguasa ini tidak diperkenankan berpartisipasi dalam aktivitas perekonomian, terutama dalam usaha mencari penghasilan,
  2. Harus ada sensor terhadap semua aktivitas intelektual kelas penguasa, dan propaganda terus-menerus yang bertujuan untuk menyeragamkan pikiran-pikiran mereka. Semua inovasi dalam pendidikan, peraturan, dan agama harus dicegah atau ditekan.
  3. Negara harus bersifat mandiri (self-sufficient). Negara harus bertujuan pada autarki ekonomi, jika tidak demikian, para penguasa akan bergantung pada para pedagang, atau justru para penguasa itu sendiri menjadi pedagang. Alternatif pertama akan melemahkan kekuasaan mereka, sedangkan alternatif kedua akan melemahkan persatuan kelas penguasa dan stabilitas negaranya.
Untuk mewujudkan keadilan masyarakat harus dikembalikan pada struktur aslinya, domba menjadi domba, penggembala menjadi penggembala. Tugas ini adalah tugas negara untuk menghentikan perubahan. Dengan demikian keadilan bukan mengenai hubungan antara individu melainkan hubungan individu dan negara. Bagaimana individu melayani negara.
Keadilan juga dipahami secara metafisis keberadaannya sebagai kualitas atau fungsi smakhluk super manusia, yang sifatnya tidak dapat diamati oleh manusia. Konsekuensinya ialah, bahwa realisasi keadilan digeser ke dunia lain, di luar pengalaman manusia; dan akal manusia yang esensial bagi keadilan tunduk pada cara-cara Tuhan yang tidak dapat diubah atau keputusan-keputusan Tuhan yang tidak dapat diduga.Oleh karena inilah Plato mengungkapkan bahwa yang memimpin negara seharusnya manusia super, yaitu the king of philosopher

5.Teori Keadilan Sayyid Qutb
Dalam buku : Al-‘Adalah al-Ijtima‘iyyah fi al-Islam

Menurut Qutb, keadilan sosial dalam Islam mempunyai karakter khusus, yaitu kesatuan yang harmoni. Islam memandang manusia sebagai kesatuan harmoni dan sebagai bagian dari harmoni yang lebih luas dari alam raya di bawah arahan Penciptanya. Keadilan Islam menyeimbangkan kapasitas dan keterbatasan manusia, individu dan kelompok, masalah ekonomi dan spiritual dan variasi-variasi dalam kemampuan individu. Ia berpihak pada kesamaan kesempatan dan mendorong kompetisi. Ia menjamin kehidupan minimum bagi setiap orang dan menentang kemewahan, tetapi tidak mengharapkan kesamaan kekayaan. 




Sabtu, 24 September 2011

BINGUNG

Bagaiman bisa Q menahan rasa.. jika rasa itu terus muncul
ketika ego mu membiarkan aq sendiri, Q di hinggapi cinta yg baru
ketika ahti Q telah terpaut dengan cinta yang baru,
kw menghakimi Q dengan sejta alasan.
diman kamu ketika aq menangis ?
dimana kamu ketika aq tak mampu berdiri...
dimna kamu ketika aq tak bisa menabur senyumm
kamu tak ada... !!!!!!!
hanya dia yang merangkul Q, dai yang menjaga Q
dia yang menabur benih² ketulusan'
apa aku salah mencintainya ?

INAGURASI &KEKERASAN

kedua kata ini mungkin merupakan hal yang tidak bisa di pisahkan lagi dalam konteks dunia kampus, bagaimana tidak dengan menunjung tinggi warisan budaya yang diturunkan oleh para senior-senior sebelumnya yang merasa hebat hingga menganggap bahwa mahsiswa baru atau calon juniornya adalah orang-orang yang lemah dan perlu di didik secara fisik, ntah atas dasar apa harus dengan kekerasan, kenapa tidak dalam bentuk kreativitas atau hal-hal postifif yang memicu embrio pemikiran mahasiswa baru menjadi seorang mahasiswa yang penuh kreatifitas. faktor budaya tadi lah yang menciptakan budaya baru dalam dunia perkampusan pada masa-msa penerimaan mahasiswa baru yaitu budaya balas dendam. dengan di suguhkannya bentuk-bentuk tindak kekerasan kepada para junior pada masa ortintasi penerimaan atau pengukuhan mahasiswa baru yang kerap di kenal dengan inagurasi, maka akan menanamkan nilai balas dendam kepada senior yang akan kembali di suguhkan junior yang akan datang.. entah sampai kapan tradisi ini berakhir, entah sampai kapan ini berhenti dan ntah siapa yang akan memulainya untuk berhenti.
miris menyaksikan mahasiswa baru terkena kecaman, pukulan bahkan juga siksaan yang terkadang telah melewati batas prikemanusiaan dan sebenarnya tidak bisa ditoleransi, bukan kah mereka-mereka telah tersiska sebelumnya untuk mendapatkan kursi di perguruan tinggi itu, apalagi di perguruan tinggi negeri, mereka telah mengorbankan banyak hal dari pikiran, tenaga, bahkan materi hanya untuk mengecap dunia pendidikan di perguruan tinggi. tapi mengaka mereka malah dihadiahkan dengan ketersiksaan fisik dan mental ketika mereka telah berhasil menggapai mimpi-mimpi indah mereka.. kenapa ? dan yang lebih tidak bisa terfikirkan adalaah, sebelum acara inagurasi ini adalah, begitu manisnya ajakan para senioran untuk mengajak para mahasiswa lugu dan polos itu hingga meng Ya kan ajakan itu, dengan janji-janji manis, bahkan tidak kala juga dengan ancaman seperti tidak di anggap di fakultas itu, tidak di anggap senior bahkan seringkali di berikan sebuah ancaman tidka bisa wisuda, manipulasi itu lah yang dimanfaat kan oleh mereka-mereka yang sudha tidka sabar untuk beratraksi adegan kekerasan itu.. apa mungkin pihak rektorat atau universitas mengumandangkan peraturan konyol itu ? saya fikir tidak.. tapi apapun alasan nya itu , tetap saja para santapan lezat senior itu mengikuti karena ketakutan yang begitu besar dan juga kebutaan terhadap dunia kampus....
saya fikir sah-sah saja acara ini diadakan kareana ada untungnya, yang pertama mempererat hubungan antar angkatan dan juga kepada dosen terutama kepada senior, tapi bukan diwarnai dengan tindak kekerasan fisik seperti itu... apakah dengan menjadi teman atau saudara harus menjadi seorang musuh dulu ? ritual atau budaya kampus yang satu ini bisa di laksanakan dengan bentuk yang lebih akademis dan juga mendidik yang juga akan meninggalkan kesan positif di hati para junior bukan malah kesan negatif.
kreativitas mahasiswa, sepertinya itu yang lebih tepat ditampilakn dalam ritual ini, misalnya games yang bisa menciptakan suatu eksistensi keakaraban antar mahasiswa baru dengan senior, makan atau duduk bersama berbaur dengan mahasiswa baru oleh senior, berdiskusi kepada senior seputar perkuliahan dan juga berdiskusi dengan para alumni tentang prospek kerja taaupun pengalaman setelah menjadi seorang sarjana.. dan hal postif lain.
denagan warna berbeda ini lah maka akan tercipta keakraban yang sesunguhnya diantar mahasiswa abru dengan para senior, sehingga tidak akan meninggalkan bekas balas dendam itu lagi.
untuk mewujudkan ini memang lah sudah agak sulit, karean budaya ini telah berakar dari masa ke masa, tapi sesulit apapun itu jika ada kesamaan persepsi dan kesepakatan antar senior, pasti terwujud. karena suatu kebudayaan yang sudha berakar bisa di musnahkan jika budaya itu tidak berdampak positive.
dimulai dari sekarang, diharapkan kepada senior yang akan menjadi panitia inagurasi tahun ini, menyatukan pemikiran dan bertekad tuk menghilangkan budaya itu, hilangkan rsa dendam dan amarah dihati para panitia, ketika mereeka menjadi korban inagurasi, maka dengan itu akan terwujud ritual kampus yang bermula dengan petaka akan menjadi pelita dan juga menjadi menyenangkan.
tapi jika di rujuk kembali, bukan hanya panitia yang harus menyatukan pikiran, tetapi alumni, senior tua juga para dosen harusnya memfokuskan perhatian juga akan hal ini, karena saat acara inagurasi itu, para senior tua dan alumni juga sering ikut mengambil peran dan membagikan pukulan-pukulan itu, yah atas dasar unsur balas dendam itu juga, karena mereka dulu juga mendapat perlakuan hal yang sama. 
sehingga hal yang utama sebenarnya diharapkan kelapang dada-an semua civitas akademis tuk menghilangkan budaya itu, agar kedepan tidak akan berkembang lagi.dan akan menghasilkan ekosistem mahasiswa-mahasiswa kreatif dengan nuansa kreativitas postitif..

HARAP q

ingin memflasback kembali pecah-pecahan rasa ini hingga menjadi utuh menjadi satu.. ketika waktu telah menguras segala kesabaran Q, ketika mentari sudah muak melihat Q menyapa nya di pagi hari dan sang dewi malam sudah bosan mendengar keluhan Q disaat itulah aq putuskan segala harap dan asa utnuk sebuah cinta.
sebelum rasa putus asa itu hampir sinra, sebelumnya kita telah pernah saling meninjau sattu dengan yang lain tapi seprti nya waktu tak berikan banyak ruang saat itu, hingga kita harus mengakhiri semuanya tanpa alasan berlogika,
hingga q labuhkan asa q di titik penyerahan, engkau kembali datang dengan sebuah isyarat yang membuat Q mual karena tertawa geli. bagaimana tidak, bak bagai sebuah petir di siang hari, kw menyambar Q dengan untaian nada² cinta...hingga 1001 tanya terbersik dalam benak q, apa ini? benarkah ini ? kenpa sekarang ? apa tujuannya ? tapi itu tak bisa Q jawab 1/1 dalam benak Q.. hingga Q putuskan tuk menghiraukan tanya itu.. hingga tiba saat nya kita akhirnya memadu asmara..
20 september 2011 .. angka yang bukan di awal dan bukan di akhir.. itu lah tanggal dimna sebuah ikrar saling terungkap dari mulut kecil kita berdua.. ntah apa alasan real yang ilmiah yang bisa q ungkapkan kenapa aq bisa memutuskan itu. tapi sebuah klaise terhambur dari hati yaitu "karena aq juga mencintai mu" 
hmmm hanya itukah ? baik baik.. forget it.. memang cuma itu alasan yang tepat... keputusan tuk memadu asmara tanpa tatp muka, mungkin kedengaran ganjil dan fenomenal, tapi tekadang q mencuri 1 falsafah cinta kuno yang mengatakan "cinta bertindak dan menjelma dalm bentuk apa pun, tak bisa di tebak",..
sekarang hari² Q terisi dengan hiruk pikuk bayang mu...untaian-untaian dr mulut mu menjadi sebuah kerinduan dalam hari² q saat ini.. sebuah kebiasaan baru kembali aq lakoni saat ini, yaitu menelepon dan mengangkat telpon dari mu yang hanya sekedar berbagi, dan tak kala juga bercanda dan tak kala juga hanya basa-basi cinta anak remaja.. rutinitas lain yaitu saaat ini harus kembali aku melatih jari² ku tuk membalas pesan singkat yang sering berisi pertanyaan dan juga perintah dari mu yang sebenarnya harus aku lakukan tanpa harus di perintahkan.. semua itu seakan membuat suatu kegirangan yang dulu lenyap kembali hadir dalm jiwa...
20,21,22,23,24, begitulah jemari Q menghitung hari demi hari.. tanpa aq sadar.. ternyata telah 5 hari.... 
tepat tgl 24 yaitu hari ini.. ada 1 konflik yang baru saja kita telah selesaikan.. aq sadar bahwa konflik tak pernah terlepas dr hubungan tapi aku yakin juga kita bisa menyikapinya dengan dewasa.. terbukti kita telah melewati nya.. aq juga saadr dihari berikutnya pasti akan ada konflik² berantai yang akan menerjang, tapi aq yakin aku dan kamu adalah manusia yang bisa menyikapi dengan kepala dingin,,, 
mengalah dalam hubungan bkan lah suatu aib ataupun malu.. tapi bentuk dan partisipasi kita dlam menjaga hubungan itu.. well aq cuma berharap ketika aq jadi api kamu akan jadi air, dan ketika kamu jadi api , aq juga bertindak demikian......

dan segala aral akan kita lalui berdua..... --

Jumat, 23 September 2011

GENAP GANJIL

"Klen bukan adek kami" ... celotehan itu tiba² terdengar jelas ke telinga Q yg sampai saat ini masih belum dapat Q simpulkan apa makna kata² itu, karena tak ada hipotesis yang mendukung. tapi q coba meintropeksi kata² itu kata demi kata.. sebenaranya aku atau kami bukan lah warga lama dalam komunitas itu, kami memang masih baru bahkan bisa dibilang sebenarnya kami belum terlalu tergelut dalam komunitas itu. kami masih belajar tuk menyatukan hati dan pikiran sesama kami dulu baru kami akan bisa menyatukan dengan persepsi² lain.. 
jika kami memang bukan adik² kalian.. knpa kami klen panggil dengan sebutan adik ? kenapa kami juga harus bertindak menyerupai kalian ? kenapa kami di ajak dan dinaungi dalam wadah² yang kalian bentuk ? apa makna dari semua ini ? apa karna atas dasar KASIHAN ? 
jika dalam komunitas itu berlaku prinsip genap ganjil kenapa antara genap ganjil itu harus saling membantu ? kenapa harus memerlukan tenaga lawan ? 
itukah sebernya komunitas yang selalu di katakan akrab itu ? itukah sebernya komunitas yang dikatakan kerabat itu ? bagaimana kami semua bisa mengartikan arti kerabat itu sendiri jika kami di berikan statment yang membuat kami mencoreng kesucian kekerabatan itu..
dan jika genap ganjil tadi memang ada dan berlaku. kenapa dalam ritual itu tidak dibagi dua saja ? ritual genap dan ritual ganjil ? 
jika kelompok kami memang sering kali tidak mengindahkan ajakan atau perintah, itu bukan lah suatu bentuk perlawan dari kami, tapi di balik itu semua juga kami punya alasan tuk itu.. misalnya saat di udang utnuk rapat tidak semua kami bisa ada di tempat dan sekarang kita lihat ke kalian .. apakah kalian juga semua ada di tempat ? seberanya sifat kita tidka jauh berbeda.. kalian yang telah bergelut selama kurang lebih 3 tahun saja sulit menyatukan persepsi dan pendapat juga mengkoordinasi sesama kalian.. apalgi kami yang masih sangat baru, kami masih butuh waktu tuk itu.. tapi saat kami tidak bisa secara keseluruhan mengikuti kehendak kalian , maka kalian mengucap hal bahwa kami bukan lah adik kalian... berarti kita BERBEDA,, kita bukan KERABAT.. 
kemirisan sangat tergores di setiap hati kami, dengan kata-kata kalian.. ternyata selama ini tidak ada nilai-nilai kebersamaan itu.. apakah budaya ini juga harus kami katakan kepada gerenasi-generasi yang KATANYA akan menjadi kerabat² ... apakah ini harus tetap mengakar ?  jika ini terus mengakar maka indentitas dunia kita tidak lah ada lagi ... 

kenapa dunia kita harus terbagi menjadi dua KUBU ? apakah itu tidak lah bisa dihilangkan ? bagaimana kita menunjukan kebisaan dunia kita kepada dunia luar jika dunia kita sendiri telah terbentur oleh pembagian sekte yang aku pikir sangat tidak penting.. 

jika hal ini memang akan atau tetap berlangsung, maka dunia kita akan lah tetap menjadi dunia bawahan dan dunia yang sebernya nya tak pernah dianggap oleh dunia lain, bahkan sangat tidak berharga dimata mereka-mereka yang tidak bernauang akan azaz-azaz genap ganjil itu. akan kah kita menodai dunia kita yang seberanya begitu indah dan juga menakjubkan.. harus orang² mencemooh dunia kita itu dengak olok-olokan yang disebabkan karena pemikiran kita semua yang tak pernah sama...